Halaman

Jumat, 30 November 2012

Sebuah Renungan


Renungan untuk kita semua


      Kalau saja manusia senang bersyukur atas anugerah Allah yang telah dilimpahkan, niscaya Allah akan senantiasa menambahnya.
Sebaliknya mereka yang menutupi dan ingkar atas nikmat Allah, sesungguhnya mereka menciptakan neraka untuk dirinya.
   Kehidupan bagai sebuah tasbih, berawal dan berakhir dititik yang sama. Bukan tasbih jika hanya satu butir, bukan kehidupan jika satu dimensi.
Kehidupan akan sempurna jika kita telah melewati serangkaian, untaian dan butiran suka, duka, derita, bahagia, gembira, gagal, sukses, dan pasang surut.
Seperti sebuah tasbih yang melingkar, kehidupan pun demikian. Kemanapun pergi dan berlari tetap masih dalam lingkaran TAKDIR Allah SWT. Dari-Nya kehidupan dimulai dan kepada-Nya kehidupan akan berakhir.
   Manusia hidup bagaikan tamu, cepat atau lambat itu pasti pulang. Harta benda, anugerah nikmat rizki, pangkat jabatan, kehormatan dan kemuliaan, public figure cepat atau lambat mau tidak mau, senang tidak senang, rela atau tidak rela, semuanya pasti akan lepas dari tangan dan pelukan.
Dan semuanya tiada yang sanggup menahan,Cuma satu kalimat pasrah kita ucapkan. Kita semua hanya milik Allah dan kepada-Nya kita kembali. “Innalillahi Wa Inna llaihi Rojiun”
Cholilaah Abduh, Dra, Hj