Halaman

Sabtu, 29 Desember 2012

Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa

بسم الله الرحمن الرحيم

Bagi Sahabat kami yang ragu akan ampunan Alloh subhana wa taala karena banyaknya dosa, semoga kisah berikut mengembalikan prasangka baik kepada Allah...
Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu, Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang membunuh 99 jiwa, lalu ia bertanya tentang orang yang paling alim di muka bumi, maka ia ditunjukkan kepada seorang rahib (ahli ibadah), lalu ia mendatangi rahib tersebut dan berkata, ‘Jika ada orang yang membunuh 99 jiwa, apa taubatnya bisa diterima?’ Rahib pun menjawab, ‘Tidak.’ Lalu orang tersebut membunuh rahib itu sehingga genap sudah dia membunuh 100 nyawa. Kemudian ia kembali bertanya tentang orang yang paling alim di muka bumi, lalu ia ditunjukkan kepada seorang yang ‘alim, lalu dia berkata, ‘Jika ada orang telah membunuh 100 jiwa, apakah masih ada pintu taubat untuknya?’ Orang alim itu pun menjawab, ‘Ya Siapakah yang menghalangi nya untuk bertaubat? Pergilah ke daerah ini karena di sana terdapat sekelompok orang yang menyembah Alloh Ta’ala, maka sembahlah Alloh bersama mereka dan janganlah kembali ke daerahmu yang dulu karena daerah tersebut adalah daerah yang jelek.’ Laki-laki ini lantas pergi menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut. Ketika sampai di tengah perjalanan, maut menjemputnya. Maka terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat azab. Malaikat rahmat berkata, ‘Orang ini pergi untuk bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Alloh’. Sedangkan malaikat azab berkata, ‘Sesungguhnya orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun’. Lalu datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai juru damai. Malaikat ini berkata, ‘Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju, pen.), daerah yang jaraknya lebih dekat, maka daerah tersebut yang berhak atas orang ini.’ Mereka pun mengukur jarak kedua tempat tersebut dan teryata orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia tuju, Oleh karena itu ruhnya dibawa oleh malaikat rahmat.”
(HR. Bukhari 3211, Muslim 4967)

Sumber :
http://indonesian.iloveallaah.com/kisah-taubat-pembunuh-100-jiwa/
http://www.facebook.com/iloveallaah

Tentang Neraka

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam Hadits Di Ceritakan: Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka beliau berkata: "Wahai jibril, sifatilah kepadaku tentang neraka". Jibril berkata: "Allah telah menciptakan neraka, apinya sudah dinyalakan 1000 tahun yang lalu, sampai nereka itu menjadi hitam. Hitamnya neraka seperti malam yang gelap, apinya tidak pernah padam, juga terus menjilat-jilat, bara api nereka selamanya tidak pernah padam".

Mujahid berkata: "Jahanam itu mempunyai beberapa ular yang besarnya seperti leher unta, juga terdapat kalajengking yang besarnya seperti keledai sampai penduduk neraka pada lari ketakutan. Ular-Ular itu mengigit setiap bibir ahli neraka untuk dikelupas kulitnya. Tidak ad yang bsa selamat penduduk neraka dari siksaan seperti ini, kecuali ia lari ke neraka yang lain.

Abdullah bin abbas meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: "Didalam neraka terdapat ular-ular yang besarny seperti leher unta. Jika ular itu menggigit. salah seorang dari penduduk neraka dengan sekali gigitan, maka rasa sakitnya dapat d rasakan sampai 40 tahun".

Ibnu Mas'ud r.a. berkata: "Api dunia kalian ini hanyalah satu juz dari 70 juz api neraka. Jikalau api neraka itu tidak d masukkan ke dalam lautan dua kali, maka kalian tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikitpun dari api ini.

Mujahid berkata: "Sesungguhnya api kalian ini selalu memohon perlindungan dari api jahanam".

Di dalam hadits dceritakan: "ketika Allah Mengutus Jibril pergi ke tempat malaikat yang juga neraka untuk meminta api guna d berikan pada Nabi adam a.s. sehingga Nabi adam bisa memasak dengan api tersebut. Malaikat Malik lantas bertanya kepada Jibril: "Wahai Jibril, berapa yang kamu kehendaki dari api ini?". Jibril menjawab: "Kira-Kira sebesar kurma".

Malaikat Malik kemudian berkata: "Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan hancur tujuh langit dan bumi akibat dari panasnya api neraka". Jibril lalu berkata: "Kira-kira sebesar biji kurma". Malaikat Malik Berkata: "Kalau aku memberimu menurut apa yang kamu kehendaki, maka tidak akan turun dari langit setetes air, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi berapa tumbuh-tumbuhan".

Kemudian Jibril Melapor: "Ya Tuhanku, berapa yang ahrus aku ambil api neraka itu?". Allah Berfirman: "Ambilah kira-kira sebesar semut kecil". Selanjutnya Jibril mengambil api neraka kira-kira sebesar semut kecil. Setelah itu, api neraka tadi dibenamkan kedalam lautan sebanyak 70x. Jibril kemudian datang dengan membawa api kepada Nabi Adam a.s, lalu api itu diletakan di atas gunung yang tinggi, maka gunung itu menjadi hancur. Kemudian jibril mengembalikan api yang sebesar semut tadi ke tempatnya, yaitu di neraka, sedangkan asapnya yang masih tertinggal di beberapa batu dan besi ditinggalkan, sampai hari ini. Maka api yang ada sekarang ini adalah asap dari api neraka yang sebesar semut tadi. Oleh karena itu, ambilah keterangan ini sebegai suatu pelajaran yang berharga.^.^ :D