بسم الله الرحمن الرحيم
Ketika Nabi saw saw. sedang bersama para sahabatnya di kediaman salah
satu sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu rumah.
Kemudian terdengar suara orang dari luar rumah.
Iblis : Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan
membutuhkanku. Aku akan menyampaikan banyak hal kepada kalian.
Nabi saw : Itu Iblis la’natullah. La’nat Allah bersamanya.
Mengetahui bahwa itu Iblis, Umar ingin membunuhnya.
Nabi saw : Sabar, wahai Umar. Bukankah engkau mengetahui bahwa Allah
memberinya kesempatan (bertobat atau sesat) hingga hari kiamat? Bukakan
pintu untuknya. Aku telah mengetahui bahwa ia telah diperintahkan oleh
Allah untuk datang ke sini. Pahamilah apa yang hendak ia katakan.
Dengarkan dengan seksama.
Pintu lalu dibuka oleh Ibnu Abbas r.a. Seorang kakek cacat satu mata
berdiri di sana. Janggutnya hanya 7 helai, mirip rambut kuda. Bertaring,
mirip taring babi. Bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis : Salam untukmu Muhammad. Salam untuk yang hadir.
Nabi saw : Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?
Iblis : Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.
Nabi saw : Siapa yang memaksamu?
Iblis : Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata kepadaku:
“Allah SWT memerintahkan kepadamu untuk mendatangi Muhammad,
merendahkan dirimu, sambil memberi tahu kepadanya caramu menggoda
manusia. Jawab dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah,
jika berdusta satu kali saja, maka Allah membuat dirimu menjadi debu
yang ditiup angin.”
Sekarang aku ada di hadapanmu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan.
Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada
sebuah kemalanganpun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.
Nabi saw : Kalau kau benar jujur, manusia mana yang paling kau benci?
Iblis : Kamu, kamu, dan orang sepertimu (sambil menunjuk Nabi saw dan sahabat) adalah makhluk Allah yang paling kubenci.
Nabi saw : Siapa selanjutnya?
Iblis : Pemuda bertakwa yang mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.
Nabi saw : Siapa lagi?
Iblis : Orang Alim (ilmuwan) lagi wara’ (loyal kepada ajaran Islam).
Nabi saw : Siapa lagi?
Iblis : Seorang fakir sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain.
Nabi saw : Apa tanda kesabarannya?
Iblis : Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada
orang lain selama 3 hari, maka Allah SWT memberikan pahala kepadanya.
Nabi saw : Selanjutnya siapa lagi?
Iblis : Orang kaya yang bersyukur.
Nabi saw : Apa tanda-tanda kesyukurannya?
Iblis : Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya (dengan rela dan ikhlas) juga dari tempatnya.
Nabi saw : Menurutmu, seperti apa Abu Bakar?
Iblis : Ia tidak pernah mau menuruti ajakanku pada masa jahiliyah, apalagi ketika sudah masuk islam.
Nabi saw : Kalau Umar bin Khattab?
Iblis : Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku takut sekali. Aku pasti kabur menghindarinya.
Nabi saw : Bagaimana dengan Usman bin Affan?
Iblis : Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.
Nabi saw : Ali bin Abi Thalib?
Iblis : Aku berharap kepalaku selamat (tidak lepas), menghindarinya,
dan ia mau melepaskanku. Tetapi ia tidak mau melakukannya. (Sebab ia
selalu berzikir kepada Allah SWT).
Nabi saw : Apa yang kau rasakan ketika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?
Iblis : Aku merasa panas dingin dan gemetar.
Nabi saw : Kenapa?
Iblis : Setiap hamba bersujud sekali kepada Allah, Allah meninggikan derajatnya satu tingkat.
Nabi saw : Jika seorang umatku shaum?
Iblis : Tubuhku terasa terikat erat sampai ia berbuka.
Nabi saw : Jika ia berhaji?
Iblis : Aku seperti orang gila.
Nabi saw : Jika ia membaca al-Qur’an?
Iblis : Aku merasa meleleh laksana timah yang dibakar di atas api.
Nabi saw : Jika ia bersedekah?
Iblis : Orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.
Nabi saw : Mengapa bisa begitu?
Iblis : Dalam sedekah itu ada 4 keuntungannya. 1) keberkahan pada
hartanya. 2) hidupnya disukai (banyak orang). 3) Sedekah itu kelak
menjadi hijab dirinya dengan api neraka, dan 4) segala musibah terhalau
darinya.
Nabi saw : Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?
Iblis : Suara ringkikan dan derap kaki kuda ketika perang jihad di jalan Allah.
Nabi saw : Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?
Iblis : Tauubat orang yang bertaubat.
Nabi saw : Apa yang dapat membakar hatimu?
Iblis : Istighfar yang dilantunkan siang dan malam.
Nabi saw : Apa yang dapat mencoreng wajahmu?
Iblis : Sedekah yang dilakukan diam-diam.
Nabi saw : Apa yang dapat menusuk matamu?
Iblis : Shalat fajar (shubuh).
Nabi saw : Apa yang dapat memukul keras kepalamu?
Iblis : Shalat berjamaah.
Nabi saw : Apa yang paling mengganggu pikiranmu?
Iblis : Majelis (bertemunya) para ulama (merembukkan suatu kebaikan).
Nabi saw : Bagaimana cara makanmu?
Iblis : Dengan jari-jari tangan kiriku.
Nabi saw : Di manakah kau menaungi anak-anakmu pada musim panas?
Iblis : Di bawah kuku manusia yang kotor.
Nabi saw : Siapa temanmu?
Iblis : Pemakan riba.
Nabi saw : Siapa sahabatmu?
Iblis : Pezina.
Nabi saw : Siapa teman tidurmu?
Iblis : Pemabuk.
Nabi saw : Siapa tamumu?
Iblis : Pencuri.
Nabi saw : Siapa utusanmu?
Iblis : Tukang sihir.
Nabi saw : Apa yang membuatmu gembira?
Iblis : Orang yang bersumpah palsu dan perceraian (suami istri).
Nabi saw : Siapa kekasihmu?
Iblis : Orang yang meninggalkan shalat Jum’at.
Nabi saw : Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?
Iblis : Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.
Nabi saw : Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.
Iblis : Tidak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari
kiamat. Bagaimana kalian bisa bahagia, sementara aku bisa masuk ke dalam
aliran darah mereka dan mereka tidak melihatku. Demi yang menciptakan
diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari kiamat, aku akan
menyesatkan mereka. Yang bodoh, yang pintar, yang bisa membaca dan yang
buta huruf, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang
ikhlas.
Nabi saw : Siapa orang yang ikhlas menurutmu?
Iblis : Tidakkah kau tahu wahai Muhammad bahwa siapa saja yang
mneyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat
seseorang yang tidak suka dinar dan dirham, tidak suka pujian sanjungan,
aku bisa pastikan ia orang ikhlas. Maka aku akan meninggalkannya.
Selama seorang hamba masih menyukai harta, sanjungan dan hatinya selalu
terikat dengan kesenangan dunia, boleh jadi ia nantinya sangat patuh
padaku.
Iblis : Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku punya 70.000 anak. Setiap
anak dibantu 70.000 syaithan. Sebagian aku tugaskan mengganggu ulama.
Sebagian mengganggu anak muda. Sebagian mengganggu orang tua. Sebagian
mengganggu wanita tua. Sebagian anakku kutugaskan kepada para zuhud
(yang mencintai akhirat daripada dunia).
Ada anakku yang suka mengencingi telinga manusia yang menyebabkan
orang itu tertidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan
mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Ada anakku yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang
mendengarkan ceramah ulama. Mereka lalu tertidur dan pahalanya terhapus.
Ada anakku yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang
melakukan kebajikan, kemudian ia beberkan kepada manusia, maka 99%
pahalanya terhapus.
Pada setiap wanita yang berjalan di luar rumah, anakku dan syaithan
pendampingnya duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar
orang-orang memandanginya. Syaithan berkata kepada perempuan itu agar
mengulurkan tangannya. Perempuan itu mengulurkan tangannya, lalu
syaithan menghiasi kukunya.
Anak-anakku menyusup dan berubah bentuk satu kondisi ke kondisi lain,
dari satu pintu ke pintu lainnya, untuk menggoda manusia sampai mereka
terhempas dari rasa ikhlas mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa
keikhlasan, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad, bahwa
ada seorang rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun.
Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh dari penyakitnya
seketika. Tetapi aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh, dan
kufur.
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah makhluk
pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Siapa saja yang
bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad, aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama
Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya? Sumpah dusta adalah
kegemaranku. Ghibah (gossip) dan namimah (adu domba) adalah
kesenanganku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada
di pinggir dosa, walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab siapa
saja yang membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram
baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, maka semua
anak-anaknya itu adalah anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu
kata: cerai.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ulur waktu shalatnya.
Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya bahwa waktu
masih panjang, kamu masih sibuk. Lalu ia menundanya sampai akhirnya ia
melaksanakan shalat di luar waktu. Shalatnya itu akan dipukulkan ke
mukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, kubiarkan ia shalat. Namun kubisikkan
ke telinganya: ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. Kuusap pula
dengan tanganku dan kucium keningnya seraya membisikkan ke telinganya:
‘shalatmu tidah sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, bahwa orang yang
banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul mukanya nanti. Jika ia
shalat sendirian, kusuruh ia bergegas. Shalatnya pun seperti ayam yang
mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku lalu ia shalat berjamaah, aku ikat
lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam
melakukannya. Kamu tahu bahwa hal seperti itu bisa membatalkan shalatnya
dan kelak wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai?
Jika ia berhasil mengalahkanku, kutiup hidungnya hingga ia menguap
dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya, syaithan akan masuk ke
dalam dirinya. Di dalam sana akan kubuat ia bertambah serakah dan gila
dunia. Ini akan membuat dirinya semakin taat kepadaku.
Kebahagiaan apa yang engkau dapatkan, sementara aku memerintahkan
orang miskin agar meninggalkan shalat. Shalat hanya wajib untuk orang
yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak perlu shalat.
Jika kehidupanmu telah berubah baru kamu wajib shalat. Jika ini terjadi,
ia mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka
Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, demi yang menciptakanku jika aku berdusta maka Allah
akan menjadikan aku debu. Bagaimana mungkin engkau bisa bergembira dan
bangga dengan umatmu sementara seperenam dari mereka kukeluarkan dari
islam?
Nabi saw : Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?
Iblis : Ada 10 macam.
Nabi saw : Apa saja itu?
Iblis : Pertama
Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak
manusia. Allah mengizinkan. “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan
anak. Dan janjikanlah mereka. (Tetapi) tidaklah janji setan kecuali itu
semua tipuannya” (QS. Al-Isra: 64). Aku akan makan dari harta yang tidak
dizakatkan. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan
riba. Kumakan juga dari makanan yang tidak dibacakan atas nama Allah.
Kedua
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang
berhubungan (bersetubuh) dengan istrinya tanpa berlindung kepada Allah.
Setan akan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh
kepada syaithan.
Ketiga
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan bukan untuk tujuan yang halal.
Keempat
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Kelima
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Keenam
Aku minta agar Allah menjadikan syair (dari penyair) sebagai Qur’anku.
Ketujuh
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Kedelapan
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat. Allah berfirman
“Orang-orang yang boros adalah saudara-saudara syaithan.” (QS. Al-Isra: 27)
Kesembilan
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah mambuatku bisa melihat manusia
sementara mereka tidak bisa melihatku (dengan seizin Allah SWT, hanya
sebagian dari mereka yang melihatku).
Kesepuluh
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam
aliran darah manusia. Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan
kemampuan tersebut hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku
di hari kiamat.
Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang. Aku hanya bisa
mambisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa
seorangpun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak dapat memberi hidayah
sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa
memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Bahkan
engkau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan
sengsara hidupnya.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di
perut ibunya. Sementara orang yang sengsara adalah orang yang telah
ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Nabi saw berkata:
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati Allah” (QS. Hud: 118-119)
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS. Al-Ahzab: 38)
Iblis : Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan tinta
pena telah lama kering. Mahasuci Allah yang telah menjadikanmu pemimpin
para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan
aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka
jahanam. Aku ini si celaka yang terusir. Inilah yang ingin aku sampaikan
kepadamu. Dan aku tak berbohong.
ref: ruangmuslim.com/forum/aqidah-a-akhlak/9147-percakapan-nabi-muhammad-dan-iblis.html
© http://carauntuk.com/percakapan-nabi-muhammad-saw-dan-iblis